Rabu, 24 Oktober 2012

Automatisasi Data BPP Piyungan

Perkembangan teknologi informasi telah memungkinkan semua data terdistribusi secara cepat. Pemasukan (input) data dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja. Dukungan perusahaan seluler terhadap jaringan telekomunikasi berimbas pada jarak data yang dapat di input. Dimana saja asalkan seseorang masih mendapatkan sinyal HP dan dapat mengirim SMS maka dipastikan dia dapat melakukan input data.
Kecamatan Piyungan terletak di perbatasan antara 3 wilayah Kabupaten di Yogyakarta, yaitu antara wilayah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, serta antara wilayah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul. Kecamatan Piyungan memiliki 3 kelurahan yaitu Kelurahan Sitimulyo, Kelurahan Srimulyo dan Kelurahan Srimartani.
Letak daerah ini cukup strategis karena dilalui Jalan Yogyakarta - Wonosari sehingga kegiatan ekonominya relatif maju. Penduduknya sebagian besar menjadi menjadi petani karena daerah ini memiliki tanah yang relatif subur. Di daerah ini juga terdapat beberapa situs peninggalan masyarakat Hindu seperti tempat pemujaan. Salah satunya berada di dusun Payak, Srimulyo.
Data pertanian yang sering digunakan meliputi data jenis tanaman setiap musim, luas tanam, luas panen, produksi, perkembangan kelompok tani dan gabungan kelompok tani.
Jika dilihat dari jenis data yang diinput dan jumlah kelurahan maka sangat dimungkinkan BPP Piyungan melakukan otomatisasi data pertanian.
Alternatif pertama yang dapat dilakukan pertama melalui blog yang memiliki kontributor dari semua penyuluh, mantri tani dan petugas terkait. Cara ini mudah, tetapi membutuhkan dukungan SDM yang memadai dari para petugas. Pengembangan SDM dapat dilakukan secara bertahap dengan cara pelatihan setiap triwulan atau semester.
Alternatif kedua yaitu dengan pemasangan server sms. Server ini berfungsi untuk menerima input data dari SMS yang dikirim oleh petugas dengan format khsusus. Input yang masuk kemudian diolah oleh komputer dan disajikan di website. Cara ini tidak membutuhkan SDM yang tinggi karena hanya menggunakan HP dan cara SMS untuk input data, tetapi membutuhkan dana yang besar untuk penyediaan program yang telah disesuaikan dengan kebutuhan data.
Banyak jalan menuju roma, demikian kata pepatah.
Singkatnya, ada banyak cara untuk memecahkan masalah, berprestasi, dan beramal. Trims.

Selasa, 23 Oktober 2012

Pelatihan Komputer Kegiatan BPP

Penyuluh memiliki peran yang sangat penting dalam menyukseskan program pembangunan pertanian di Indonesia. penyuluh berperan sebagai narasumber sekaligus fasilitator bagi petani dalam proses meningkatkan hasil usaha tani yang dilakukan oleh petani sehingga pengetahuan, ketrampilan, sikap serta kesejaheraan petani dapat meningkat. 
Peran yang sangat penting dari penyuluh tersebut tentunya menuntut penyuluh untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai sehingga dapat melaksanakan tugas dan  fungsi penyuluhan dengan baik. Salah satu ketrampilan yang dibutuhkan penyuluh adalah ketrampilan mengoperasikan komputer serta memanfaatkan teknologi informasi. 

Dalam rangka pengembangan peran Penyuluh yang lebih luas maka telah terjalin kerjasama kemitraan antara BPP Kecamatan Piyungan dengan STPP Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan antara lain yaitu Pelatihan Teknologi Informasi ( TI ) pada tanggal 23 sampai 25 Juli 2012 di STPP Yogyakarta yang diikuti oleh sejumlah 8 Orang Penyuluh di tingkat BPP Piyungan dan juga diikuti oleh petani pemandu 4 orang. Dalam Pelatihan tersebut peserta telah diperkenalkan mengenai pengenalan internet, cara pembuatan email, jejaring sosial dan pembuatan website untuk BPP Piyungan. 

Tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan ketrampilan dalam penggunaan IT bagi Penyuluh  BPP Piyungan, sedangkan manfaat yang diperoleh yaitu untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan para penyuluh tentang penggunaan IT sebagai salah satu media informasi dan komunikasi pertanian yang efektif.

 

Pertanian Organik

Add caption
Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.[1]Beberapa tanaman Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan dengan teknik tersebut adalah padihortikultura sayuran dan buah (contohnya:brokolikubis merahjeruk, dll.), tanaman perkebunan (kopitehkelapa, dll.), dan rempah-rempah.[1] Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatanekologikeadilan, dan perlindungan.[2] Yang dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan.[2] Pertanian organik juga harus didasarkan pada siklus dan sistem ekologikehidupan.[2] Pertanian organik juga harus memperhatikan keadilan baik antarmanusia maupun dengan makhluk hidup lain di lingkungan.[2] Untuk mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang berhati-hati dan bertanggungjawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik pada masa kini maupun pada masa depan.[2]